Rolak Songo yang Sekarang Bukanlah Peninggalan Zaman Belanda
Tidak seperti biasa,
tumben sekali tiada hujan di sore hari. Biasanya AyahZril mengajak jalan-jalan,
namun hinga jam 4 sore belum bangun juga dari istirahat sorenya. Kompak dengan
sang ayah, BabyZril juga nampak pulas. Ya sudah, Ibun melakukan tugas harian:
berberes rumah.
“Ayo siap-siap ke
Rolak Songo,” sebuah suara mengejutkan. Rupanya AyahZril sudah membukan matanya
dan kini dalam posisi duduk. “Katanya mau jalan-jalan?”
Wah kejutan! Sementara
BabyZril mulai menggeliat akan bangun, saya buru-buru bersiap diri. Setelah itu
memandikan BabyZril. Awalnya rewel, mungkin masih ingin tidur. Tapi setelah
saya katakan, “Ayo jalan-jalan, pakai kaos kaki,” dia langsung tertawa lalu mau
mandi. Ah padahal usianya baru 13 bulan namun sudah paham arti ‘jalan-jalan’
dan girang.
Kata Ayah Zril, Rolak
Songo baru ramai menjelang malam. Di sana ada banyak penjual makanan dan
minuman. Sangat menyenangkan merasakan semilir angin sambil berkumpul bersama
teman atau saudara, sambil sesekali menyeruput kopi dan makan gorengan. Saya makin
penasaran, apa sih Rolak Songo itu.
![]() |
Sisi Barat |
Setelah ½ jam
perjalanan memakai motor, sampailah kami di Rolak Songo. Ternyata ini adalah
sebuah bendungan, bangunan penampung debit air Sungai Brantas. Bendungan Rolak Songo terletak di Desa Lengkong,
Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto tepatnya di Jl. Mayjen Sungkono atau
di area Taman Wisata Lengkong. Kalau dari Kota Mojokerto, perlu waktu 10 menit
untuk sampai sini karena hanya berjarak 4,8 Km. Kalau dari arah Surabaya atau
Sidoarjo seperti kami, lokasinya sebelum Pabrik Mertex di kiri jalan. Tepatnya di
bawah jembatan layang tol panjang Mojokerto-Surabaya, belok kiri lalu susuri jalan
pinggir sungai.
Megahnya bendungan
Rolak Songo sebanding dengan lebar dan panjangnya Sungai Brantas. Bangunan ini
memiliki penggerek pintu air yang
berjumlah 9, sama seperti arti namanya yakni rolak untuk bendungan dan songo
yang merupakan bahasa jawa berarti sembilan. Katanya sih bangunan ini sangat
bersejarah sebab sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, berdiri tahun 1857. Fungsinya
sebagai waduk irigasi sehingga dapat mengaliri kanal Magetan dan juga penahan
banjir untuk daerah Surabaya dan Sidoarjo. Ketinggian air di 2 anak Sungai
Brantas, yakni Kali Mas di Surabaya dan Kali Porong di Sidoarjo, diatur
menggunakan bendungan Rolak Songo ini.
![]() |
Sisi Timur |
Untuk saat ini bendungan lawas ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta (PJT). Sebelumnya,
beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dibongkar karena
mengalami kerusakan yang cukup parah pada pintu airnya. Kerusakan ini sempat
menyebabkan banjir di Sidoarjo dan Surabaya. Lalu menteri Pekerjaan Umum (PU)
saat itu, Ir. Sutami, memerintahkan pembuatan bendungan baru yang disebut Dam Lengkong
Baru. Inilah yang saat ini masih juga sering disebut Bendungan Rolak Songo. Untuk
sisa-sia material bangunan lama seperti bekas pintu air buatan Belanda yang
sudah tidak dipakai lagi, tersimpan di Museum Rolak Songo yang ada di sekitar
lokasi bendungan.
![]() |
Kolam Renang Tirta Jaya Brantas di Desa Lengkong, sisi Selatan |
Kini bendungan atau dam Rolak
Songo tidak pernah sepi pengunjung. Selain para pengendara motor yang lalu
lalang di atasnya, para pembeli jajajan yang suka nonkrong di sekitarnya, juga
banyak pemancing. Mereka berasal dari sisi sebelah selatan bendungan yang merupakan
daerah Kabupaten Mojokerto, juga dari sebelah utara bendungan yang merupakan
daerah Kabupaten Sidoarjo. Bukan hanya orang dewasa, banyak anak yang meminta
berwisata ke tempat ini, selain jalan-jalan melihat pemandangan dan derasnya
aliran Sungai Brantas, anak-anak juga suka bermain di Taman Wisata Lengkong
serta berenang di kolam renang yang ada di sisi selatan dam Rolak Songo.
Setelah dari sini, sekalian
jalan-jalan ke Wisata Mojokerto yuk!
22 Januari 2019 18.04
Lucu banget BabyZril udah ngerti jalan2 �� Anakku juga gitu, kalau diajak jalan2, langsung lari ke lemari pakaian minta ganti baju ��
22 Januari 2019 21.29
Sama banget kaya anakku dulu mak, dulu pas dia masih setahunan dengar kata jalan-jalan langsung berbinar, udah paham rupanya.
Sekarang bendungan-bendungan seperti ini, yang dulunya bukan apa-apa mulai dijadikan tempat wisata ya. Bagus lah, jadi dirawat dengan baik.
23 Januari 2019 02.27
Asik ya kalo ada tempat wisata dekat rumah. Baby Zril udah tahu nih mau diajakin jalan-jalan, sampe gak jadi nangis, lucunyaaa
23 Januari 2019 04.14
Aku blm pernah k mojokerto, n kyknya seruuu k sanaa....
23 Januari 2019 04.40
Wah kalo masih 13 bulan biasanya peka banget, dulu anakku lihat mamanya dandan sedikit langsung rusuh ngambil sepatu dan nunggu depan pintu hahaha.
Wah, belum pernah ke Mojokerto nih. Kapan2 harus mampir ke Rolak Songo kalau main ke Mojokerto :))
23 Januari 2019 06.41
Ohh bendungan toh, tapi emang keren juga dijadikan tempat wisata, lumayan kalo jauh ke laut bisa memandang bendungan .
Noted banget Mak, ntr kalo ke Mojokerto pen mampir ahh montor2an
23 Januari 2019 11.28
Penting banget ini pengendali brantas karena sumber utama banjir di jatim. Semoga masyarakat mau menjaga kebersihan agar bendungan tidak terjadi penumpukan sampah. Buat wisata kan enak ya kalau bersih gini.
23 Januari 2019 13.08
wah lumayan juga ya buat jalan2
23 Januari 2019 15.57
Anakku banget nih Baby Zril tau aja jalan-jalan meski masih bayi
Tapi dibiasain aja Mbak...Jadi gedenya pada tahan semua diajak jalan . Juga coba semua moda.
Oh ya, aku baca artikel ini jadi teringat Ir Sutami. Nama bendungan Karangkates di Malang itu Bendungan Ir Sutami. Kalau aku dari Kediri mainnya ke sini. Kalau ke Rolak Songo belum pernah. Mungkin cuma pernah lewat ...:)
23 Januari 2019 16.46
waah ramai yah pengunjungnya mba, kapan-kapan main ke sana deh, ajak yah mba hihi, cz pasti bernilai sejarah banget karena sudah lama
23 Januari 2019 17.05
Oh, Rolak Songo itu bendungan toh. Baca judulnya kirain makanan. Hehehehe.Sama dong ya, di sini juga bendungan itu udah jadi tempat nongkrong orang2. Rame soalnya. Anak-anak juga seneng main lihat bendungan ini.
23 Januari 2019 19.23
Waah belum pernah ke Mojokerto nih aku Mbak, seru juga yah wisata bendungan, bisa nambah pengetahuan juga. Alhamdulillah sekarang ramai ya pengunjungnya :D
24 Januari 2019 06.22
Ternyata Mbak dari Mojokerto ya? Dulu saya saat kecil sekolahnya di Ngoro Mbak, tapi belum khatam wisata kelilingnya. Pengin ah nanti baca-baca cerita Mbak. ��
24 Januari 2019 06.26
Ooalaaah Rolak Songo bendungan toh, hehehe. Aku belum pernah ke Mojokerto. Semoga ada rezeki untuk eksplore Rolak Songo dan keindahan alam Mojokerto.
24 Januari 2019 06.38
Bendungan bisa jadi tempat wisata juga mba. Jalan2 di sekitar Bendungan rasanya sejuk. Penasaran sama Mojokerto, semoga kesampaian menjejak di sana.
24 Januari 2019 06.53
Bendungannya luas juga ya. Rolak Songo ini sama seperti bendungan di dekat rumahku, tambak boyo, yang jadi tempat wisata juga. Enak ya jalan-jalan ke Rolak Songo ini, murah tapi berkesan